Bab 2 Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC dan Periferal

Pengenalan Pesan/Peringatan
Kesalahan Saat Booting pada PC Melalui POST

POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.

1) Prosedur POST (Power on Self-Test)

POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :

a) Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
b)  Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
c) Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
d) Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
e) Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
f)   Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g) Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.

Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan 14 melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.

Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)

peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:
§   Gejala apabila CPU dan Monitor mati, tidak ada beep Diagnosa pesan kesalahannya yaitu pertama, Instalasi fisik ke tegangan listrik AC 110/220v . Kedua,Power suply.
§      Gejala apabila CPU hidup, monitior mati, tidak ada beep , maka diagnosa pesan peringatankesalahan yaitu pertama, Instalasi kabel data VGA card ke Monitor. Kedua, Monitor.
§      Gejala apabila CPU hidup, Monitor mati, ada beep , maka Diagnosa pesan kesalahan disesuaikan dengan beep.
Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST  selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan  permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.

Kode Beep Award BIOS
§  1 beep pendek                                       :           PC dalam keadaan baik
§  1 beep panjang                                      :           Problem di memori
§  1 beep panjang 2 beep pendek          :           Kerusakan di modul DRAM parity
§  1 beep panjang 3 beep pendek          :           Kerusakan di bagian VGA
§  Beep terus menerus                              :           Kerusakan di modul memori atau memori video
Kode Beep Ami BIOS
§  1 beep pendek   :           DRAM gagal merefresh
§  2 beep pendek   :           Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)
§   3 beep pendek  :           BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.
§  4 beep pendek   :           Timer pada sistem gagal bekerja
§  5 beep pendek   :           Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor
§  6 beep pendek   :           Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
§  7 beep pendek   :           Video Mode error
§  8 beep pendek   :           Tes memori VGA gagal
§  9 beep pendek   :           Checksum error ROM BIOS bermasalah
§  10 beep pendek :           CMOS shutdown read/write mengalami errror
§  11 beep pendek:            Chache memori error
§  1 beep panjang 3 beep pendek : Conventional/Extended memori rusak
§  1 beep panjang 8 beep pendek : Tes tampilan gambar gagal
Kode Beep IBM BIOS
§  Tidak ada beep                           :           Power Supply rusak, card monitor/ RAM  tidak terpasang.
§  1 beep pendek                           :           Normal POST dan PC dalam keadaan baik.
§  Beep terus menerus                  :           Power supply rusak, card monitor / RAM tidak terpasang.
§  Beeb pendek berulang ulang  :           Power supply rusak, card monitor/ RAM tidak terpasang
§  1 beep panjang 1 beep pendek:         Masalah motherboard
§  1 beep panjang 2 beep pendek:         Masalah bagian VGA Card (mono)
§  1 beep panjang 3 beep pendek :        Masalah bagian VGA Card (EGA)
§  3 beep panjang                          :           Keyboard error
§  1 beep, blank monitor              :           VGA Card sirkuit    

Pada PC tertentu menggunakan tone yang pada prinsipnya sama dengan beep untuk memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara.
Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baik dan terinstalasi dengan benar. User dapat langsung mengetahui masalah yang ada dengan membaca text peringatan.
Misalnya yaitu:
- Keyboard error untuk masalah pada keyboard
CMOS error CMOS battery error atau ada masalah pada setting
   peripheral
HDD not Install harddisk tidak terpasang

Secara umum pesan/peringatan kesalahan yang ditampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.

Langkah-langkah mengenal dan mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan melalui POST (Power on Self-Test)

Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan melalui POST para peserta diklat harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting hingga selesai proses POST yang dilakukan oleh BIOS dan membaca buku manual setiap komponen PC, terutama motherboard. Dari situ akan diketahui banyak komponen, kegunaan, spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada BIOS nya.

Materi 2  : Pengenalan Pesan/Peringatan Kesalahan  Saat Aktifasi Sistem Operasi dan Menjalankan Aplikasi Program

PC yang telah melewati POST (Power on Self-Test) dinyatakan memiliki hardware dan instaslasi yang baik. Tetapi untuk mengetahui kemampuan dan kinerjanya perlu dilakukan tes. Jika terjadi permasalahan, maka akan didapatkan pesan/peringatan kesalahan yang berhubungan dengan kinerja PC misalnya pada sistem operasi, saat proses menjalankan suatu program aplikasi, posedur mematikan komputer, dan lain-lain.
Permasalahan yang terjadi pada saat komputer telah lolos dari POST akan lebih komplek karena melibatkan fungsi perangkat keras dan lunak yang lebih luas terutama perangkat lunak. Sehingga kemungkinan kesalahan akan semakin banyak. Karena secara umum komponen perangkat keras pada sistem PC tidak ada perubahan, tetapi perangkat lunak yang terpasang bermacam-macam dan dimungkinkan akan sering berganti. Perangkat lunak yang terpasang di PC dibagi menjadi 2 yaitu sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer di antaranya perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja dengan baik. Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain-lain. Program aplikasi yang dimaksud disini adalahsemua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya program aplikasi seperti perkantoran, bahasa pemrograman, virus, utility dan lain-lain. Pembagian ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun kegunaan aplikasinya.
  1. Program aplikasi tidak dapat bekerja tanpa adanya sistem operasi, karena sistem operasi akan menghubungkan fungsi-fungsi hardware dengan program aplikasi, seperti fungsi keyboard, mouse, VGA adapter, monitor, port untuk pencetakan di printer dan lain-lain. Sehingga jika dianalogikan dengan bangunan maka sistem operasi sebagai tanah dan program aplikasi sebagai bangunan atau apa saja yang dibangun di atasnya. 
a) Prosedur Test
  1. Aktifasi Sistem Operasi 

prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
  • Menghidupkan PC.
  • PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
  • PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive. 
  • PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com.
  • Jika proses d) berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
  • Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.
  • Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan. 
  • Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.
  • Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.
  • Pengecekkan prosedur shutdown.

    2. Program aplikasi

  • Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.
  • Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.
  • Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari Ms Word.
  • Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.



0 Response to "Bab 2 Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC dan Periferal"

Posting Komentar